Analisis Potensi Pasar Non-Tradisional Dalam Meningkatkan Hubungan Ekonomi Indonesia dan Namibia
Abstract
Tujuan studi ini adalah menganalisis potensi pasar non-tradisional dalam meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia-Namibia dan ketahanan regional mengingat posisi Namibia yang sangat strategis di Southern African Customs Union (SACU). Metode kualitatif eksplanatif (deskriptif) digunakan untuk menjelaskan berbagai upaya menggali lebih dalam peningkatan hubungan ekonomi Indonesia dan Namibia berdasarkan analisis potensi pasar non-tradisional. Data dikumpulkan dari sumber sekunder, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Studi pustaka ini menemukan potensi kebutuhan pasar Namibia berdasarkan sosial ekonomi masyarakat. Pertama, Namibia sangat bergantung pada kegiatan perdagangan dalam memenuhi kebutuhan warga. Kedua, Namibia termasuk dalam salah satu negara emerging market. Ketiga, apresiasi besar (minat positif) masyarakat Namibia terhadap produk ekspor non-migas Indonesia. Selain itu, studi ini juga mengungkap bahwa berdasarkan geopolitik, Namibia memiliki peran regionalisme yang semakin kuat di Afrika bagian selatan. Sebagai anggota Southern African Customs Union (SACU), Namibia dapat turut memberikan pengaruh, posisi, dan jaringan ekonomi di kawasan. Peran regionalisme dan wilayah Namibia yang strategis dapat dijadikan sebagai penghubung (transit) barang antara Indonesia dan kawasan sekitar, begitu juga sebaliknya. Sebagai simpulan, potensi kerjasama ekonomi dan peran regional Namibia dapat menjadi dasar yang kuat untuk dijadikan sebagai tujuan pasar non-tradisional yang menguntungkan.