Profil Pembelajaran Budaya Petani Miskin Berbasis Kearifan Lokal pada Masyarakat Pandalungan
Abstract
Di Indonesia, pertanian masih menjadi salah satu sektor yang paling penting. Daerah yang mayoritas masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian adalah Pendalungan yang terletak di Kabupaten Bondowoso. Oleh karena itu, budaya petani Pendalungan berbasis kearifan lokal juga penting diketahui oleh generasi muda masyarakat pendalungan. Penelitian ini mencoba mencari tahu bagaimana cara mendidik generasi muda Pendalungan agar bisa menjadi penerus budaya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggali dan memahami arti budaya yang ada pada masyarakat pandalungan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa model pendidikan budaya petani Pandalungan terhadap generasi muda dilakukan ketika salah satu keluarga dalam masyarakat Pandalungan mengadakan kegiatan hajatan (Khitanan, Pernikahan, Haji dan sebagainya). Saat itu semua anggota masyarakat Pandalungan, termasuk generasi mudanya atau anggota karang taruna datang membantu mereka dengan memberikan bantuan atau barang yang dibutuhkan. Semua bantuan atau barang tersebut dicatat dengan rapi oleh para anggota karang taruna atau remaja yang belum menikah. Hal ini karena semua bantuan atau barang tersebut akan dikembalikan ketika masyarakat yang lainnya mempunyai hajat juga. Dalam budaya Madura atau petani pandalungan kegiatan semacam ini disebut ''Otok-otok”.