Pandemi Covid-19, Disrupsi Bonus Demografi dan Ketahanan Nasional
Abstract
Indonesia saat ini mempunyai peluang besar untuk meraih “bonus demografi”, yaitu keuntungan mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi akibat besarnya jumlah penduduk usia produktif. Berdasar proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045, puncak bonus demografi akan berlangsung pada 2021-2022, dengan angka ketergantungan mencapai titik terendah yaitu 45,4. Namun adanya pandemi COVID-19 telah merubah peluang menjadi disrupsi bahkan ancaman. Tujuan utama kajian ini adalah menganalisis dampak pandemic COVID-19 terhadap peluang bonus demografi serta ketahanan nasional. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, berdasarkan data sekunder serta kajian literatur. Data kuantitatif bersumber dari BPS, Bappenas, Apindo, Lemhannas serta hasil survei beberapa lembaga penelitian. Hasil kajian menunjukkan bahwa pandemic COVID-19 berdampak signifikan terhadap menurunnya pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pengangguran termasuk perempuan yang termarginalisasi dan meningkatnya kemiskinan. Kondisi ini menyebabkan disrupsi terhadap berbagai upaya pemenuhan prasyarat meraih bonus demografi, diantaranya kesempatan kerja layak, masuknya perempuan dalam pasar kerja dan meningkatnya tabungan masyarakat. Pandemi COVID-19 juga berpengaruh terhadap ketahanan nasional, nilai dan kategori indeks ketahanan nasional turun dari kategoi “cukup tangguh” menjadi kategori “cukup tangguh menjelang kurang tangguh”.Untuk itu, kebijakan pemulihan ekonomi nasional sejalan dengan pengendalian pandemi COVID-19 harus dilakukan secara terintegrasi, sinergi antarpemangku kepentingan, pemerintah pusat dan daerah, lintas sektor,dunia Susaha dan industri serta didukung oleh kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.