Strategi Ketahanan Informasi Melawan “Infodemik” di-Covid-Kan Rumah Sakit Saat Pandemi Covid-19
Abstract
Ancaman nyata yang dirasakan masyarakat luas saat terjadi pandemi covid-19 adalah adanya infodemik yang sebagian besar isinya tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sehingga masyarakat yang benar-benar membutuhkan informasi yang kredibel terkait dengan pandemi mengalami kebingungan. Kebingungan ini dapat berdampak pada cara berperilaku orang menyikapi pandemi. Derasnya arus informasi melalui internet mendukung penyebaran infodemik secara masif. Ketahanan informasi yang tangguh melalui budaya literasi digital dan cara berpikir kritis dapat menjadi salah satu solusi. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi ketahanan informasi yang tangguh dalam melawan ancaman infodemik yang beredar luas di masyarakat yaitu dicovidkan pihak rumah sakit. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kualitatif. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dengan metode studi kasus di sosial media twitter. Hasil dari penelitian ini adalah strategi melawan infodemik dapat dimulai dari level terendah yaitu individu dengan melatih berpikir kritis dengan lima pertanyaan sederhana yang disusun oleh Hobbs juga melalui pendekatan manajemen infodemik WHO. Dua hal ini dinilai dapat menjadi alat yang bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan bangsa Indonesia dalam menyikapi infodemik agar tidak membahayakan integritas, identitas, serta kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia.